sering kali saya minta untuk pulang sebelum magrib. karena di masjid dekat tempat tinggal saya ada masjid nurul huda . yang menerima jamaah khusus seperti saya. aku di ijinkan masuk untuk sholat berjamaah disana. walaupun mengunakan tongkat. tetapi syaratnya tongkat tersebut harus di cuci dulu. ini merupakan oase bagiku karena aku sudah hampir satu tahun menderita gangguan gerd , dada terasa panas dan juga ulu hatiku terasa sesak. tetapi aku tidak mengeluh di depan anak dan istriku.
karena aku seorang kepala rumah tangga. yang khusus tidak hanya cacat kaki aku juga menderita gangguan asam lambung , psikosomatik dan juga stress. itu hasil diagnosa dokter , sudah 6 dokter yang saya kunjungi dan semuanya sepakat bahwa saya kena stress dan stress tersebut menyerang lambungku dan gangguan asam lambung ini , dikarenakan keasaman dari asam lambungku meningkat. efeknya adalah dada dan punggung terasa kaku. dulu aku kepikiran macam-macam seperti paru-paru dan juga jantung. penyakit jantung adalah penyakit yang dipunyai oleh ayahku . sehingga dia harus pergi untuk selama-lamanya disamping dia terkena corona.
seperti biasanya jumat kemarin tanggal 10 desember 2021 saya dikantor dengan direktur utama yaitu bapak endro. kami sering kali bertukar pikiran ketika menemukan sesuatu yang sulit di bahasa pemrograman. untuk saat ini kami sedang mengerjakan dua proyek yaitu apotik dan juga koperasi. untuk koperasi di jadikan produk utama. tetapi sayangnya tidak ada ketentuan dan keterikatan antara koperasi dan pihak kmp. karena itu kadang saya juga merasakan kekhawatiran juga jika suatu sebab ada dan akhirnya mengakibatkan proyek koperasi tersebut harus batal di tengah jalan. tetapi dengan sering mengikuti pengajian saya dapat mengendalikan pikiranku yang aneh-aneh. dan pikiran aneh itu seperti saya ini sakit apa, dan apakah saya bisa bertahan hidup untuk nanti bisa mencapai usia 90 tahun, dan dalam masa hidup saya. saya bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak saya.
pengajian kemarin sangat menyentuh,yaitu tentang keajaiban rejeki dan juga tentang keridhoan atas ketentuan Allah yang terjadi pada mahkluknya, saya berusaha mendalami makna dari isi pengajian tersebut yaitu bahwa ridho atas ketentuan Allah membuat hidup kita akan merasa tenang dan Allah akan memberikan rejeki pada kita pada jalan yang tidak di duga-duga
karena di dalam alquran Allah berfirman bahwa rejeki manusia tersebut di jamin oleh ALlah sedangkan surga tidak dijamin oleh ALlah, oleh karena itu kita harus berjuang untuk mendapatkan surga Allah, memang saat ini dalam hati saya sepertinya tidak ridho dengan ketentuan Allah, seperti kenapa saya terlahir sebagai seorang yang cacat dan pada saat ada off di wearnes kenapa saya yang harus di offkan tidak orang lain yang lebih sempurna dan tidak orang lain yang punya kekuatan yang lebih jika mereka harus diluar , tetapi kenapa saya kok yang di offkan padahal saya mempunyai banyak kontribusi di wearnes seperti memberikan jalan perusahaan kepada anak-anak informatika untuk di rekrut ke pt visi energi abadi. sedangkan pak nanang dan pak aris tidak pernah mendatangkan visi energi abadi ke kampus. kenapa kontribusi saya di pandang sebelah mata dan mereka menganggap saya bukan orang yang efektif.
kadang sebagai manusia biasa saya hanya menangis dan kadang saya merasa dunia ini tidak adil kepada saya. dan perasaan saya itu salah karena saya banyak di beri karunia oleh ALlah banyak sekali, seperti saudarah-saudarahku yang memberikan support berupa uang kepada saya selama perusahaanku belum dapat menghasilkan apa-apa
alhamdullilah setiap akhir bulan ketiga saudarahku tersebut memberikan transferan kepadaku masing-masing 2 juta rupiah. selama satu tahun ketika saya belum mandiri, tetapi jika aku hanya mengandalkan bantuan saudarahku tentu saja ini tidak baik. karena akan ada rasa manja dalam diriku. akhirnya aku bisa mengucapkan syukur kepada ALlah dan saya bisa menerima apapun ketentuan Allah kepada saya. dan saya bertaubat karena selama ini saya kurang bersyukur atas ketentuan yang ALlah berikan kepadaku. ampunilah dosa-dosaku ya Allah
0 komentar:
Posting Komentar