apakah ini sebuah tantangan , semangat pantang menyerahku di uji lagi

sebenarnya tesis.diawal sering kali aku menyatakan bahwa ini akan sulit untuk di lalui karena . aku tidak punya keunggulan dalam bidang fisik. disatu sisi aku butuh sebuah fisik yang kuat untuk mengejar dosen. tetapi disisi lain Allah menguranig nikmatku untuk berjalan. ,

 karena sama ALlah di titipi fisik yang semacam ini kadang terpersit untuk berputus asa. apakah ada kesalahan dalam pengambilan sikapku. apakah aku termasuk sosok yang responsive . ataukah aku hanya merasa bangga dengan sebuah event dan moment yang kadang kurang besar tetapi aku sudah menganggapnya sebagai sesuatu yang besar. padahal belum ada yang bisa aku kerjakan selain hanya mengerjakan sesuatu yang seringkali aku ulang-ualng. kadang istriku juga tidak mendukung aku. terhadap kerja sampingan yang sering aku lakukan. sepertinya kehamilanya dan belum siapnya keuangan untuk kehamilannya tersebut membuat istriku sering marah-marah. karena biasanya dia menerima gaji dari mas fuad apakah yang harus aku kerjakan . semoga ini akan membuatku lebih kreatif lagi dalam membuat sebuah terobosan untuk mendirikan sebuah perusahaan software house terutama yang bertema tentang kecerasan buatan.

kopi apakah aku boleh meminumnya lagi?. hari senin kemarin ada yang tidak beres dengan sebelah atas lambungku terutama di sisi dekanyanya jantung sepertinya ada rasa panas dan ketika aku tidur panas itupunsering kali membuatku berkeringat. dan ketika aku mengatakan pada istriku, istriku justeru memarahku. terbersit dalam pikiranku aku lebih baik langsung berakhir saja. karena kewajibanku untuk menghidupi istri dan anakku akan habis karena saya sudah habis jatahnya di dunia ini. mungkin itu adalah pemikiran jalan pendek yang ada dalam otakku dan in sudah saya buang jauh-jauh . karena aku adalah orang tua pilihan dibalik kekuranganku ini. pasti allah akan memberikan sebuah rejeki asal aku terus berusaha.sayang ada bagian dari diriku yang tidakbisa aku optimalkan . karena untuk bekerja aku harus begerak dari satu tempat ke tempat lain

selalu saja Allah mempertemukan aku dengan kejadian nyata dalam beberapa kali. ketika aku merasakan putus asa. kemarin ketika aku berobat ke bpjs aku ketemu dengan seorang yang berkursi roda dengan semangatnya dia menuju tempat obat untuk mengambil sendiri obatnya. dengan rasa pd dia bisa mengatasi keterbatasanya. kadang aku berpikir memang tidak enak untuk jadi orang minoritas. tetapi ini sebuah suratan yang harus terus diakali untuk menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan pantang menyerah. 

istriku yang semakin marah. entah mengapa ketika aku terpuruk istriku sering kali marah. apakah marah karena benci atau marahnya merupakan sebuah respenct dari rasa sayang yang berlebihan. sebuah response yang kadang membuat emosi ketika salah dalam menanggapinya. yang penting terus focus untuk memberikan usaha-usaha dalam memberikan sebuah hal ini.

ujian-ujian lagi. tiap hari harus berhitung dan yang terpenting adalah berhitung dengan kelemahan sehingga nantinya dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada anak-anakku. apapun itu pasti ada sebuah hal yang pastinya dapat memberikan sebuah feedback kepadaku. walaupun kadang sangat menyakitkan tetapi pasti dapat membuatku untuk bersemangat dan lebih baik lagi. 

wearnes yang semakin maju. karena informatika sering kali diuji dengan pendaftaran dan bahkan jumlah mahasiswa yang semakin sedikit. apakah ini merupakan demand atau bagaimana kita mengakali agar demand tersebut terus diburuh oleh sebuah perusahaan. bagaiman mengelolah sebuah permintaan agar nanti dapat memberikan input kepada mahasiswa yang baik. apakah ini merupakan sebuah tantangan yang berat bagi dunia informatika yang besar.

informatika bidangku.walaupun itu tidak aku pelajari dalam s2ku tetapi kadang aku berpikir ini adalah bidangku. tetapi untuk pengembangan dalam sebuah kurikulum tentu harus tetap bersemangt tetapi sayang sekali disini tidak didukung oleh infrastruktur yang sanga memandai. tetapi harus tetap dilakukan karena akan membuat aku bisa lebih menarik lagi.