ada ketakutan dari istriku bahwa saya suatu saat akan meninggalkannya. karena aku sudah s2 dan isya ALlah aku akan mendapatkan beasiswa s3 untuk jurusan komputer. tentu saja aku tidak ingin meninggalkannya karena bagaimanapun dia adala sosok yang dengan rela menerimaku untuk dijadikan suaminya. mungkin karena pengetahuan agamanya yang kurang kadang selama ini dia tidak memberikan kebutuhan rohaniku. aku sebenarnya juga merasakan ini sejak dulu. mungkin karena dia capek dan harus bekerja sehingga hasrat untuk itu tidak bisa di tunaikananya.
anakku sekarang sudah besar dan disamping itu aku punya tanggungan untuk menyelesaikan kuliahku dalam waktu hanya satu bulan mungkin ini yang harus aku manfaatkan sehingga aku nantinya bisa mmberikan mutu tesis yang sangat baik. sehingga kesempatan untuk menjadi mahasiswa dan karyawan terbaik di wearnes bisa aku berikan walaupun itu hanya sebetas akau bisa memberikan dengan hanya ip 3.50. perjuangan harus dimulai karena aku pastinya tidak di dukung oleh keadaan fisik yang membaik. aku terus saja harus membuat cara agar aku bisa memberikan yang terbaik kepada mahasiswaku.
menjadi orang bermanfaat dan harus dikampus . wajib aku ikuti karena aku bisa memberikan yang terbaik pada pemikiranku tetapi memang jika pemikiran itu tanpa dasar akan menyesatkan yang terpenting sekarang adalah terus mengikuti pola pikirku tanpa harus melanggarnya . tentu ini membuat sebuah penjara kepada pikiran-pikiranku. akankah aku mencari keberadaan ALlah swt dalam ilmu ekonomi. dan bagaimana aku bisa menyeimbangkan antara ilmu ekonomi dan juga ilmu agama serta ilmu informatika.
banyak sekali pemikiran-pmikiran yang ada dalam kepalaku yang butuh untuk diterjemahkan dalam dunia kerjaku saat ini yaitu menciptakan apa itu yang disebut dengan sebuah generasi emas walaupun aku hanya dalam dunia pendidikan. dan untuk itu aku harus terus berjuang tidak hanya demi anak tetapi demi generasi muda indonesia ini.
aku hanya bisa membayangkan bahwa kepemimpian dari wearnes ini adalah sebuah kepemimpinan yang terbagi lagi. tetapi apa mau di nyana pak kartiko adalah sosok one man show tetapi sekarang ini sudah berubah dia sudah bisa mendelegasikan suatu pekerjaan kepada orang lain. memang itu sangat terlambat tetapi kenapa pak kartiko tidak peduli dengan dunia informatikan dan dunia ini begitu membesarkannya dan dalam informatikan banyak sekali problem solving yang bisa kita terapkan.
0 komentar:
Posting Komentar