Aku bukanlah sumber masalah, sebenarnya aku senantiasa berusaha untuk menjadi solusi bagi anak-anakku yang ingin saya bahagiakan. seperti ketika aku merasakan tidak nyaman di perut dan juga dadaku. mungkin karena saya kena masalah asam bung gerd , aku sering kali menangis karena ketika sakit istriku tidak mau mendengarkanku. tetapi walaupun demikian istriku sangat menyayangi aku dan anak-anak. setiap hari memasakkan aku, menyiapkan bajuku dan terus dia tidak pernah meminta macam-macam dan hanya senang ketika aku bekerja untuk wearnes educatiion center. walaupun aku kembali sebagai seorang asdos lagi.
gangguan ini terus saja menyertaiku. mulai dari kekhawatiran yang berlebihan dan kadang-kadang ini tidak rasional terus terang ini membuat aku tidak focus untuk memperlajari hal-hal baru . guna mendukung ekonomi keluargaku. lagi aku hanya takut bahwa wearnes akan terjadi apa2, dan aku harus merelakan diri untuk tidak diperkerjakan lagi di sana. aku bukan sosok yang luar biasa sehingga ketika krisis aku pun harus dibuang. mereka sungguh kejam dalam menerapkan sebuah kebijaksanaan tidak peduli aku seorang cacat dan harus menghidupi anak-anakku dan untuk bertahan hidup aku harus pura-pura jadi orang baik . dan sering kali ada teman yang hanya datang ketika aku butuh saja.
kakiku yang satu tidak sekuat dulu. mungkin ini juga salahku karena aku tidak memperkuatnya dengan olah raga sehingga dari hari kehari ototkaki kiriku semakin sakit dan tidak bisa menahan bebanku. harusnya aku perkuat kaki kiriku tetapi sepertinya ini terlambat. yang bisa aku lakukan adalah menggunakan penopang tongkat , walaupun untuk berjalan pundak dan kaki terasa sakit karena habis kecelakaan kemarin
yang bisa aku lakukan adalah membaluri bagian dari badanku yang sakit dengan minyak kutus-kutus walaupun kadang baunya sanngat menyengat dan istriku protest karena sangat susah untuk dicuci bajuku sehingga untuk mengakali itu aku sering menggunakan minyak ini sebelum mandi dan berharap baunya akan hilang ketika aku pakai untuk mandi.
aku harus terus menceritakan ini kepada blogku .entah nanti siapa yang melihat dan membaca blogku mungkin anak keturunanku. yang penting aku mencatatnya dan aku sering kali merasakan kebahagian karena di temani oleh istriku yang sangat baik. dan sering kali berdoa untuk kebahagianku. karena aku sudah berpikir umur 20-40 aku sudah salah dan tidak punya ambisi untuk menjadi manfaat bagi orang lain terutama untuk menjadi kaya. dan sekarang ini sering kali aku hanya mengandalkan wearnes tetapi disisi lain pasar sudah berubah dan orang tidak suka lagi belajar informatika, atau lebih tepatnya d1 tidak cukup untuk mempelajari informatika yang begitu sulit.