aku suka koding. tetapi yang aku sukai adalah bagaimana membuat koding itu bisa jadi bahan pelajaran yang sangat menyenangkan. kadang ada hal-hal yang sering kali di jadikan perhatian oleh istriku , dan itu kadang membuat nada bicaranya meninggi seperti dia sering kali mengomentari alat-alat produksiku seperti hape, komputer dan juga kendaraanku yaitu sepeda motor. tapi saat ini aku sebut kejadian di offkannya aku dari wearnes adalah sebuah episode kedua dan ini tidak terlalu menyakitkan ketika dibandingkan dengan yang pertama. aku sangat bisa memanagemen perasaanku dan aku coba untuk bersikap seperti biasa saja ketika aku di offkan dari wearnes. karena ini sangat sudah aku persiapkan sehingga jika suatu waktu aku harus off maka aku harus segera siap dan mencari pekerjaan lainya..
anak asuhku namanya gatan adalah murid pertama saya yang menggunakan jasa saya untuk dijadikan pendamping dan pembimbingnya . sehingga gatan bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. walaupun berhasil masuk final, tetapi masih belum jadi juara. tetapi saat mendengar dari ibunya bahwa gatan sudah masuk final . saya sangat merasakan kebahagiaan karena memang koding untuk anak ini sudah ada pasarnya. tantangannya adalah bagaimana mereka khususnya para orang tua mereka sadar bahwa coding itu sangat penting bagi mereka. mereka belajar untuk mendeteksi sebuah persoalan di sekitar mereka untuk dapat belajar menciptakan sebuah solusi.
tempat tinggalnya di daerah genengan. dan sepertinya ibunya yang sangat menginginkan anaknya untuk dapat mengikuti pelajar atau ekstra kurikuler dari sekolah . dan dia memutuskan untuk anaknya mengikuti lomba tersebut. karena pihak sekolah belum tahu untuk mengikuti sertakan dia dalam perlombahan itu maka orang tuanya sendiri yang berinisiatif untuk mengikuti lomba tersebut.
tetap semangat walaupun hati ingin sekali mengajar kembali di wearnes. tetapi sekarang wearnes banyak dikuasai oleh orang-orang yang masih pemikirannya masih byte yaitu orang analog yang bahasanya masih 0-1 , artinya salah dan benar saja. dan tidak terbuka dengan kemajuan yang ada sekarang. dan itu adalah sebuah masa lalu , dan mungkin aku bisa melihatnya dari luar. artinya tidak bekerja lagi diwearnes.
aku sering kali mencurahkan ilmu dan juga waktuku untuk mencari peluang baru. yaitu belajar untuk mengajar anak-anak dan aku harus mengerti bagaimana kondisi psikologinya dan mencari orang-orang yang sefrekwensi lagi. dengan tujuan untuk mencari sebuah insight lagi. ini merupakan suatu yang sangat penting sekali karena umur sudah 40 tahun keatas dan aku harus menciptkan sesuatu untuk dapat berkontribusi pada peradaban indonesia yang saat itu akan di banjiri oleh arus informasi dan juga pekerjaan yang berbasis dengan internet. dan aku harus menyiapkan sdm yang sangat tangguh dan dapat beradaptasi dengan dunia industri 4.0, seperti pemain sepak bola yang harus memahami sebuah kemampuan dasar sebelum mereka dapat berkompetisi di jenjang yang lebih tinggi. lagi.
0 komentar:
Posting Komentar