Pages

Kamis, 12 September 2024

setelah makan sama alesha dan tiba-tiba dadaku sakit, di kamar mandi

 aku hari ini dapat tugas dari istriku untuk mengantarkan lesha ke sekolah, lesha minta makan dan aku berjalan ke dapur mengambil piring kecil yang bisa saya bawah. ada nasi di ricecooker dan hari ini sepertinya istriku masak dengan telur dan itu kesukaannya lesha. aku sering kali menangis dan jika aku bandingkan dengan apa yang dimasak oleh mbak imah.. masakan kami lebih sederhana dan tentu saja ini aku harus berjuang dengan keras agar aku nanti bisa memberikan yang terbaik kepada anak dan juga istriku.

entah mengapa dadaku tiba-tiba kaku dan sepertinya di uluh hati juga sangat sakit. apakah karena pengaruh kopi yang aku minum dan apakah itu hal biasanya saja. aku tetap mandi dan tidak mengeluarkan expresi apapun meskipun dadaku sakit. karena hal itu aku anggap wajar 

aku terus berpikir dan kenapa ini terjadi disaat aku berusaha untuk semangat memberikan kehidupan yang lebih baik. kepada anak dan juga istriku. aku sering kali menangis ketika mengingat hal ini. aku sering kali merasakan ketakutan kalau-kalau aku harus meninggalkan anak-anak dan juga istriku yang belum kuat secara ekonomi. dan aku juga belum bisa membahagiakan istriku yang telah 4 tahun ini mendampingiku disaat keadaan ekonomi kami lagi kacau 

dada perut dan juga sendawa sering kali keluar. dan itu memberikanku kelegaan karena gas itu tidak bisa keluar dengan baik. dan sering kali diatas ulu hatiku sangat sakit dan perut terasa begah banget. ingin rasanya aku merasakan sensasi dulu yang perut tidak aku rasakan sakit dan aku bisa berusaha untuk mengerjakan bisnis dan juga pengajaranku dengan baik

dada itu terasa kadang-kadang sangat berat. dan biasanya aku alami ketika aku makan sesuatu yangg tidak cocok. aku sering kali mengucapkan syahadat ketika aku takut. dan aku hanya pasrah apapun yang akan terjadi pada saat itu. aku melihat anak-anaku dan aku hanya bisa berdoa jika suatu saat harus meninggalkan mereka. semoga saja mereka nanti akan menemukan sosok ayah yang bisa menggantikan aku dan mereka dapat bahagia. mereka adalah orang-orang baik yang diberikan oleh Allah kepadaku.

aku antar lesha ke sekolah di jalur seperti biasanya aku lewat kiri dan akhirnya sampai disekolah. aku sangat bangga menjadi seorang ayah walaupun untuk berangkat aktifitas aku harus seperti seorang yang akan memancing ada tongkat dalam tas khususku dan aku juga harus bawa laptop. karena aku harus mengajar. sedikit sesak di dadaku sebelah kanan walaupun itu asam lambung tetapi kadang-kadang sangat mengangngu. rasa tidak nyaman ini. aku hanya tersenyum walaupun kadang dalam hati aku marah-marah entah pada siapa aku marah..

"aku ini wis orang cacat, di kasih cobaan yang begitu berat, ada dua anak dan istriku yang menjadi tanggunganku, aku harus bekerja dengan tongkat dan juga laptop sekarang juga harus menanggung kecemasan dan juga berbagai asam lambung yang sangat tidak nyaman. aku tidak bisa berhenti untuk bekerja walaupun kadang asam lambung itu belum meredah.."

terus terang aku sangat tersiksa dengan kondisi dadaku ini, walaupun dokter mengatakan itu tidak berbahaya tetapi aku sangat takut. akan kematian yang terus mengintaiku dan aku masih belum siap karena anak-anakku masih kecil dan aku juga sangat cemas apabila itu terjadi.. istriku tidak mempunyai ketrampilan dan akhirnya semuanya mengandalkan aku.



Rabu, 11 September 2024

Menginap di SMK CENDIKIA MADINAH DAMPIT.. pengalaman yang sangat baik dan juga berharga

 terus terang aku pasti sangat bangga dengan pencapaianku saat ini. dan aku berterima kasih dengan pak sendy temanku yang baik dari wearnes education center malang, yang saat ini di minta oleh asia untuk memperkuat jajaran marketingnya. aku sering kali berkomunikasi dengan beliau  tentang karier kami masing-masing dan ini sangat penting untuk menjalin silaturohim walaupun kami tidak saling bertemu secara fisik. aku sering kali merasa ini adalah sebuah kesempatan baik untuk bisa mengembangkan relasi saya



aku berangkat ke dampit jam 4.15 



suasana sepi dan aku bisa dengan tenang untuk dapat memberikan yang terbaik bagi anak-anakku di dampit



semoga dibayar dengan layak di sana



walaupun kadang aku kasihan ketika melihat jumlah siswa yang ada disana