minggu - minggu kemarin aku sangat sibuk karena aku harus pergi ke kabupaten lebih tepatnya daerah kecopokan.. mas turi sang pengurus sawah memberikan informasi kepadaku . bahwa uang sawah sudah cair. sebenarnya kami berencana untuk mengambil uang sawah tersebut pada hari minggu depatnya tanggal 12 januari sambil membersihkan rumah kami
perjalanan kerumah dengan mennggunakan sepeda motor beat peninggalan ibuku dan aku memajunya dengan kecepatan aman yaitu 40km/jam. aku membonceng istriku dan akhirnya sampai dirumah jam 7.30, sebelum kesana saya dan istri mampir dulu ke soto langganan kami di slorok . pesan dua mangkok soto dan dengan 1 es teh besar .. sungguh enak dan kami menikmati kebersamaan itu. aku memboncengnya dan kemudia akhirnya kami sampai di rumah kecopokan . rumah tersebut sangat sepi dan besar karena tidak ada yang menempati.. hasil perjuangan dari orang tuaku dan aku yakin orang tuaku minta aku untuk tinggal dirumah tersebut
kadang setiap hari aku merasakan sakit di perut dan juga dadaku. aku pingin sekali rasa sakit itu menghilang dan aku merasakan kenyamanan. sehingga aku bisa bekerja dengan baik dan aku selalu bersyukur . sering kali aku merasakan dadaku begitu sakit. aku tidak tahu apakah ini karena aku sering menggunakan tongkat siku sehingga itu berpengaruh kepada dadaku yang sering terangkat seperti sedan pushup
ledi di sepertinya sudah tahu aku. aku teriak-teriak ketika dia memijitiku dia tidak kasihan malah tambah sangat bersemangat pijatannya. aku rasa ini adalah sebuah reaksi dari diriku dan itu wajar. karena aku harus pergi ke dampit untuk mengajar di sekolah cema dan aku harus membawa laptop serta tongkat yang harus aku pikul . tongkat itu aku pikul sehingga nampak dari kejauhan saya akan pergi memancing dan itu aku lakukan ketika aku harus mengajar.
dada dan bahu sebelah kiri sangat sakit dan juga sangat kaku. dan kadang pikiranku yang sekarang aku berusaha untuk menyembuhkannya memberikan perasaan khawatir kepadaku bahwa aku menderita penyakit jantung atau penyakit yang sangat berbahaya. aku sering kali menangis ketika aku merasakan sensasi sedikit saja di badanku seperti rasa capek dan juga tiba-tiba di dada sebelah kiriku tertusuk dan aku kala pijat di lek di menceritakan keadaanku tersebut. lek di hanya bilang bahwa kita hanya menjalani kehidupan dan kita tidur dan ketika bangung lagi di pagi harinya kita sudah siap untuk bekerja dan memenuhi tugas kita sebagai orang tua.
langganan untuk pijat di lek di adalah 100.000 untuk sesi 2 bulan dan aku sering kali pijat setiap 2 bulan sekali ketika ingat . sebenarnya dalam hati aku ingin menggunakan metode yang lain yaitu dengan cara bekam. tapi kadang-kadang istri tidak percaya karena menurut dia bekam adalah tidak efektif dan biayanya sangat mahal. semoga aku diberikan Allah kesehatan sampai aku nanti bisa menimang cucuku dan adi dan lesha
