aku berumah tangga. mungkin hal yang tidak mungkin terjadi. sosok ayah yang tidak sempurna dapat menjadi tulang punggung bagi seorang istri, dan juga seorang anak. mulanya aku berpikir setelah aku gagal memperistri kartika pasti tidak akan ada orang yang mau untuk jadi istriku. entah itu orang biasa ataukah seorang akhwat sekalipun. karena logika ekonomi mereka tentu saja akan memperkecil sebuah keyakinan untuk mengayuh biduk rumah tangga denganku. tidak mungkin Allah akan memberikan pasangan yang cantik untukku.
dan juga pasangan yang sangat soleha untuk aku ini . karena aku tahu aku bukan sosok yang sholeh. sholatpun tidak sepenuhnya dalam satu hari aku lakukan dengan jamaah dan kadang-kadang untuk wudhu saja sulit. terutama saat seperti ini. udara dingin dan juga hujan membuatku berjalan dengan susah. dan sakit sekali di kaki.
anak juga semakin besar, anak juga harus sekolah. kalau aku emosi dalam mengambil keputusan tentu saja ini akan membuat efek kepada mereka. bagaimana dengan tanggung jawabku sebagai seorang ayah. memberikan nafkah yang halal dan baik untuk anak dan istriku. ketika itu aku memang sangat putus asa . merasakan kaki dari hari kehari semakin lemah dan juga sangat sulit untuk dipakai jalan. kadang terpikir oleh ku untuk menyerah saja. tetapi siapa yang akan memberikan penghidupan kepada mereka.
sebagai seorang yang beriman dan beragam islam tentu. pasti Allah yang akan memberikan mereka sebuah penghidupan dan juga nafkah yang cukup. untuk sebuah kehidupan yang lebih baik. bisa saja istriku akan dinikahi oleh teman kerjanya dulu. tetapi itu adalah tidak mungkin terjadi .pengalamanku sudah mengajarkan kepadaku bahwa ketika kita mengantungkan hidup kita kepada orang lain. saya yakin seratus persen kita tidak akan bahagia karena setiap orang sebagus apapun akan tetap tidak terima dengan kekurangan kita.
istriku sosok yang biasa saja. dan terus terang dipermulaan pernikahan saya tidak mencintai dia. karena tahu bahwa kecantikan yang dia punyai tidak secantik dengan seseorang yang dulu aku kejar . tetapi nyatanya saya sekarang bahagia dengan istri saya. karena saya terus mencintai istriku walaupun bukan dengan cinta sejatiku . karena dia istriku. tapi dengan bergulirnya waktu rasa cinta itu tumbuh dan sedikit-demi sedikti allah timbulkan rasa keikhlasan dariku untuk mencintainya. dengan cintai ikhlas yang terus diusahakan.
menikah dengan dia mungkin permulaan yang salah. karena dia ditinggal oleh ayahnya, dan kemudian juga oleh ibunya. aku tahu aku pasti tidak bisa menyamai kemampuan ayahnya untuk bersikap mandiri tetapi aku bisa memberikan kebahagian dengan cara yang lain.perhatian dariku kepadanya dengan penuh kasih sayang telah mengubah dia untuk mencintaiku. aku pasti bisa memberikan yang terbaik untuk keluargaku .
karena aku yakin ALlah tidak akan salah memberikan dia sebagai istriku. yang tulus dan sangat setia kepadaku. karena kita tidak bisa menolak untuk menerima apa yang dianugerahkan Allah kepada kita saat ini. walaupun itu sebuah kekurangan tetapi pastinya kita bisa menghiasi diri kita dengan hal - hal yang baik yang dapat membat kita jadi orang yang lebih baik lagi.
istriku sosok yang biasa saja. dan terus terang dipermulaan pernikahan saya tidak mencintai dia. karena tahu bahwa kecantikan yang dia punyai tidak secantik dengan seseorang yang dulu aku kejar . tetapi nyatanya saya sekarang bahagia dengan istri saya. karena saya terus mencintai istriku walaupun bukan dengan cinta sejatiku . karena dia istriku. tapi dengan bergulirnya waktu rasa cinta itu tumbuh dan sedikit-demi sedikti allah timbulkan rasa keikhlasan dariku untuk mencintainya. dengan cintai ikhlas yang terus diusahakan.
menikah dengan dia mungkin permulaan yang salah. karena dia ditinggal oleh ayahnya, dan kemudian juga oleh ibunya. aku tahu aku pasti tidak bisa menyamai kemampuan ayahnya untuk bersikap mandiri tetapi aku bisa memberikan kebahagian dengan cara yang lain.perhatian dariku kepadanya dengan penuh kasih sayang telah mengubah dia untuk mencintaiku. aku pasti bisa memberikan yang terbaik untuk keluargaku .
karena aku yakin ALlah tidak akan salah memberikan dia sebagai istriku. yang tulus dan sangat setia kepadaku. karena kita tidak bisa menolak untuk menerima apa yang dianugerahkan Allah kepada kita saat ini. walaupun itu sebuah kekurangan tetapi pastinya kita bisa menghiasi diri kita dengan hal - hal yang baik yang dapat membat kita jadi orang yang lebih baik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar