Pages

Kamis, 27 Maret 2025

dendam itu tetap ada , dan aku sangat membenci pak endro

 


aku tidak kepikiran hari itu akan di pecat. aku sangat senang waktu itu karena aku baru saja melihat dan indonesia berhasil memberikan kemenangan kepada kita sebagai supporter indonesia. dan aku sangat ingin berangkat ketempat kerja di kmp. sangat jauh dari rumah dan harus menggunakan sepeda motor dan akhirnya aku sampai di sana. 

aku berhenti dulu di warung tempat aku biasanya ngopi dengan pak yogi. aku semangat tapi aku kurang cerdas dan akhirnya aku di manfaatkan oleh canjoook pak arus tersebut . sosok ini memang tidak bisa di pegang janjinya dan akhirnya senjata dia hanya laporan ke atasan demi keselamatan dirinya sendiri, sungguh sangat menyedihkan apa yang terjadi padaku sebelum aku keluar dari wearnes . aku dilaporkan pada pak musa bahwa aku kena flue dan akhirnya  dimasa terakhirku di wearnes aku harus di karantina dan sebulan kemudian ayahku meninggal karena kena corona. istriku tidak mendukungku dan tidak menguatkan aku karena aku di marahi ketika aku bercerita pada mbak lis kalau ayahku kena korona. 

begitu tidak berharganya aku ketika aku tidak bekerja dan aku hanya seorang yang cacat dan aku menjadi sebuah beban dari orang-oran lain dan aku harus menghidupi anak dan istriku , anakku dua dan aku harus berjuang dan dari kettrampilan yang aku peroleh dari wearnes adalah aku seorang pengajar saja. dan anehnya wearnes atau lebih tepatnya asia tidak merekrutku jadi seorang pengajar aku sangat takut waktu itu dan akhirnya ketika pak musa mendirikan perusahaan baru aku terima saja. 

sering kali aku tidak bisa kontribusi didunia koding di kmp. karena aku selalu menganggap aku bisa dan aku tidak tahan terhadap tekanan. tetapi sering kali aku kurang menilai diriku sendiri dengan adil dan akhirnya aku disana hanya jadi bahan candaan saja. kurang lebih aku bertahan disana hampir satu tahun dengan kerugian yang sangat besar aku sering kali harus tekor dengan biaya akomodasi dan bensin

sebenarnya aku juga ingin mengundurkan diri karena keberadaanku tidak memberikan impact tapi aku masih berharap akan ada keajaiban waktu itu. sungguh menyakitkan dan aku sampai menangis waktu itu . aku dianggap orang yang tidak tahu malu dan juga tidak tahu berterima kasih. akhirnya aku sungguh tertuntuk keluar dari perusahaan itu . akhirnya aku harus melupakanya dan aku mulai hidup baru belajar hal-hal baru dan akhirnya aku kenal dengan mas husni. 

dan akhirnya aku mengakhiri kerja sama dengan cara memalukan  di situ. aku dianggap tidak bisa apa-apa dan lebih menyakitkan lagi mereka bilang mereka merekrutku di wearnes hanya karena kasihan dan mereka juga memberikan dan secara kualitas aku memang kalah bersaing dengan teman-temanku yang lain itulah aku . dan kadang aku berpikir dunia ini sungguh tidak adil . setiap kali aku harus berjuang dan juga di kecewakan oleh orang-orang yang aku anggap teman. prinsipku dulu ketika aku berbuat baik pasti kebaikan itu akan datang padaku oleh orang lain dalam bentuk apapun itu.

tetap semangat untuk memberikan yang terbaik di dunia perusahaan dan akhirnya aku disini bisa belajar mana orang yang cocok di anggap bisa kerja sama dan mana yang hanya ngedrabus saja. akhirnya aku minta maaf kepada temanku. ada perkataannya yang aku harus pilih dan kadang tanpa ilmu dan tidak semuanya aku kasih tahukan kepada istriku. saya memang tidak bisa meragukan kestiaannya tetapi jika untuk diajak berpikir secara bisnis masih belum mampu. 

sudah hampir 4 tahun aku tidak kontak dengan pak endro dan juga pak musa dan juga kepada pak aris bagiku mereka adalah masa lalu. tidak harus merubah diriku agar mereka mau menerimaku dan akhirnya aku ketemu dengan mas agung yang akhirnya kami bisa bekerja sama untuk dapat mamajukan dunia coding ini. 

0 komentar:

Posting Komentar