saya kenal pak met adalah sosok yang sangat iklas dalam membantu sesama , terutam aku. aku menikahi salah satu warga di gan itu. gang 6 yang penuh dengan keakraban walaupun sebagai dari para penghuninya kadang tidak akur. karena kadang-kadang masih membicarakan satu tetangga dengan tetangga lainya.
tahun 2011 aku akhirnya menjadi warga situ. dan aku waktu itu resmi pindah ke rumah istriku. dan setelah itu pak met sering mengunjungiku. dan pada saat pertama aku bilang kedua , dan tidak memperhatikan dia ketika sedang berbicara . karena pada waktu itu aku sangat gemar sekali dalam membaca buku.
akhirnya pada saat adi sakit, dan istriku ingin segera membuat akte atau surat keluarga dengan adi sebagai anggota baru kami. pak met dengan sabar mengantarnya. dan waktu adi sakit dan mbak rita serta bu umi menyarankan agar adi segera di opname. waktu itu istriku masih tidak mau untuk segera merumahsakitkan adi.
karena dia sungkan dengan orang-orang yang ada disitu dan kami sering kali merepotkan, tetapi adabnya bertentangga seperti itu. bagaimana kita bisa saling membantu. dan karena aku adalah kepala keluarga yang punya kebutuhan khusus mau tidak mau harus mengandalkan tetantangga yang waktu itu longgar untuk membantuku. akhirnya aku berpikir bahwa mengandalkan bantuan orang lain .
dari pak met aku belajar untuk jadi orang yang ikhlas. dan sering kali aku menangis ketika mengingat kebaikan pak met. begini rasanya kehilangan seseorang yang begitu dekat walaupun oran g itu adalah orang lain. tetapi kehidupan harus tetap berjalan, mengoleksi kebaikan dan juga bagaimana bermanfaat dengan bagi orang lain. terus terang kesedihan itu masih ada , dan dari dia yang sudah kuanggap orang tua sendiri. semoga saja suatu saat aku punya rejeki dan akhirnya bisa membantu anaknya.
umur tidak ada yang punya. tetapi kematian pasti akan terjadi, dan suatu saat dalam sebuah perbincangan pak met bilang, bahwa dia ingin meninggal tanpa harus merepotkan orang lain. selamat tinggal bapakku moga surga dan kelapangan alam barsyamu . karena aku yakin engkau adalah orang baik dan mau menolong orang lain yang kekurangan seperti diriku
akhirnya pada saat adi sakit, dan istriku ingin segera membuat akte atau surat keluarga dengan adi sebagai anggota baru kami. pak met dengan sabar mengantarnya. dan waktu adi sakit dan mbak rita serta bu umi menyarankan agar adi segera di opname. waktu itu istriku masih tidak mau untuk segera merumahsakitkan adi.
karena dia sungkan dengan orang-orang yang ada disitu dan kami sering kali merepotkan, tetapi adabnya bertentangga seperti itu. bagaimana kita bisa saling membantu. dan karena aku adalah kepala keluarga yang punya kebutuhan khusus mau tidak mau harus mengandalkan tetantangga yang waktu itu longgar untuk membantuku. akhirnya aku berpikir bahwa mengandalkan bantuan orang lain .
dari pak met aku belajar untuk jadi orang yang ikhlas. dan sering kali aku menangis ketika mengingat kebaikan pak met. begini rasanya kehilangan seseorang yang begitu dekat walaupun oran g itu adalah orang lain. tetapi kehidupan harus tetap berjalan, mengoleksi kebaikan dan juga bagaimana bermanfaat dengan bagi orang lain. terus terang kesedihan itu masih ada , dan dari dia yang sudah kuanggap orang tua sendiri. semoga saja suatu saat aku punya rejeki dan akhirnya bisa membantu anaknya.
umur tidak ada yang punya. tetapi kematian pasti akan terjadi, dan suatu saat dalam sebuah perbincangan pak met bilang, bahwa dia ingin meninggal tanpa harus merepotkan orang lain. selamat tinggal bapakku moga surga dan kelapangan alam barsyamu . karena aku yakin engkau adalah orang baik dan mau menolong orang lain yang kekurangan seperti diriku
0 komentar:
Posting Komentar