siapa sangka orang yang rajin dan jarang tidak masuk, dan bisa memanagemen para mahasiswa harus di offkan dari wearnes. korona yang hadir di indonesia mulai maret 2020 sungguh tidak enak pada dampaknya karena dapat membuat orang tidak punya pekerjaan dan juga kehilangan pekerjaan yang dia cintai. salah satu contohnya adalah aku. sebuah kejadian yang sangat menguncang diriku waktu itu. aku rasanya bisa menyembunyikan kekecewaanku ini. tetapi batinku terasa terluka aku tidak menyalahkan keputusan managemen untuk meng -off-kan aku tetapi tidakkah mereka punya hati nurani bahwa saya adalah orang yang pantas di perhatikan untuk di kehidupanku. rasa sesak pada dadaku karena aku harus berjuang dengan sebuah kondisi yang tidak ideal.
aku kena reaktif ketika akan mengikuti wisuda. dan teman-teman diwearnes sepertinya mendorong aku untuk mengikuti test dan waktu itu aku agak greges. luka ini sangat kuat sehingga mempengaruhi kesehatan mentalku. selain kepada Allah saya tidak punya lagi orang yang saya percaya. istri malah marah-marah dan menyalahkan saya karena saya gampang sekali ngomong kepada orang. itu adalah pukulan yang sangat deras sekali kepada hati dan kesiapan mentalku untuk menghadapi cobaan yaitu wearnes tak menyangka akan mengoffkan aku.
waktu itu saya mau sholat magrib saya berpikir bagaimana nanti menghidupi anak duaku yang masih kecil-kecil dan bagaimana dengan tanggungan-tanggunganku . istriku kadang juga minta pisah dan terus menerus mengomentari sakitku ini.
aku benci sekali dengan keputusan offku diwearnes tetapi aku harus tahu keadaanku sendiri selama ini hanya mengajar saja yang aku bisa lakukan , aku tidak punya skill yang lain dan terutama kemampuan untuk menjilat sana dan sini. begitu kejamnya pimpinanku tidak punya rasa kemanusian dan begitu kejam mereka tidak melindungiku walaupun saya punya kontribusi yang sangat besar dan juga seorang yang berkebutuhan khusus yang bisa saja saya doakan adalah yang terbaik bagi wearnes , bukan sebuah hal yang buruk yang akan terjadi tetapi yang terbaik. walaupun dalam hati dalam diamku aku sering kali mendoakan agar wearnes ..., tetapi akhirnya pikiran semacam itu saya kesampingkan aku hanya mau mendoakan yang terbaik saja kepadanya.
dari kejadian ini saya bisa belajar bahwa tidak baik untuk menggantungkan kehidupan hanya pada satu lembaga saja. karena secara swasta dia tidak kuat dalam bidang managemen tetapi aku bisa mengambil hikmahnya untuk lebih mengurusi usaha sendiri bagaimanapun juga nanti akan menjadi sawahku di kemudian hari sehingga dapat saya kelolah dengan ilmu management yang saya miliki dan telah saya pelajari dari dunia s2.
akhir tulisan ini adalah saya harus ikhlas apapun nanti yang akan terjadi dan saya harus pro aktif untuk menyelesaikan sakit asam lambungku ini. sakit ini adalah kesalahanku juga yang tidak menjaga kesehatan mentalku. sebuah tekanan dari sana sini dan juga tidak punya saluran untuk melampiaskan kekecewaanku dan suka sekali menyalahkan orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar