tiap aku datang web aplikasi wearnes yang aku lihat. dan aku berharap ada keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT kepada lembaga ini. memang dalam menresponse sesuatu perubahan yang mendadak setiap orang mempunyai ketrampilan yang berbeda. dan tentu saja ini membuat aku harus terus berubah dan aku harus bisa menggunakna kesempatan aku libur "2 bulan" untuk belajar banyak hal tentang bagaimana menawarkan jasa pembuatan web.. dan aku untuk menjaga silaturohim dengan wearnes. meskipun saya sudah keluar dari wearnes kalau ada kegiatan iktikaf saya akan ikut. bagaimanapun juga wearnes akan selalu ada dihatiku. karena aku keluar bukan karena aku tidak becus dalam bekerja tetapi karena memang faktor external yang tidak bisa dikendalikan oleh semua pihak.
setelah itu melanjutkan dzikirku 10000 istighar perhari . agar Allah menyelematkan tempat kerjaku yang aku senangi dan membuatku bertahan selama hampir 19 tahun. karena itu adalah wajar aku sedih dan terus menangis dan stres ketika aku tahu , suatu saat aku harus meninggalkan wearnes karena adanya covid-19, ini membuat sebuah tatanan dunia usaha sangat berubah.
pak musa sering kali terlihat tidak tenang. tetapi menurut saya pak musa sangat baik karena ketika dia harus memutuskan bahwa saya harus di offkan dia masih memberikan sebuah kesempatan kepada saya untuk bergabung dengan kmp. walaupun saya tidak bisa berkontribusi di sana, karena basis saya adalah pengajar sehingga kemampuan belajar cepat saya kurang. akhirnya saya harus di offkan di wearnes karena tuduhan saya bekerja sama dengan pak husni. pak musa sepertinya sangat marah kepadaku. walaupun saya sangat berterima kasih. dengan saya dioffkan di sini saya bisa membuka lapangan baru untuk bisnis saya.
mas iwan sepertinya juga meremehkan pak musa. untuk dapat bertahan wearnes sekarang ini lebih ke pendekatan holistik sebagai sebuah iktiar untuk dapat menambah mahasiswa karena wearnes telah berusaha secara fisik telah di lakukan dan menurut pak yoyok. usaha itu terlihat begitu rapi dan terus terang ini sangat membuatku tenang. karena aku masuk dalam team iktikaf tetapi ternyata kenyataannya berbicara yang lain. walaupun aku sering kali ikut iktikaf dan hanya absen 3 kali, saya tetap dioffkan oleh management dari surabaya, dan itu ada rekomendasi dari pak musa.
pak kartiko terlihat gembira. karena saya melihat dia sering kali tersenyum dan menyapa orang yang ada disekitarnya. diakui atau tidak saya dulu pernah jadi mahasiswanya. dan ide-ide dia memang liar dan kadang tidak terpikir oleh orang lain. mungkin dalam pikiran sebagai orang ide untuk mengoffkan saya adalah ide yang sangat kejam. karena melihat kondisi saya. tetapi di lain pihak saya juga merasa bangga bahwa saya diperlakukan sama dengan orang-orang normal dan mengajarkan saya untuk tidak tergantung pada sebuah institusi yang selama menyuportnya. dan lebih aneh lagi aku melihat beliaunya sekarang percaya dengan usaha-usaha holistik yang telah di ambil oleh pak yoyok demi menyelamatan tempat usahanya.