pendaftaran hari ni di wearnes, semoga semakin banyak.

aku memang bukan pemilik wearnes. dan aku mulai kerja di wearnes tahun 2002, di tahun 2003-2004 wearnes mengalamai surplus pendaftaran sampai 2400 mahasiswa dan itu sangat sulit sekali untuk disamai di tahun - tahun berikutnya . mulai tahun 2004 dan tahun 2005 wearnes sudah biasa untuk jumlah pendaftarannya disekitaran 900 atau paling banyak 1200 mahasiswa . dan ini harus di analisis apakah penyebabnya , apakah karena sangat mudahnya anak-anak sekolah yang masuk ke S1 dan untuk masuk ke S1 tidak hanya lewat ujian masuk tetapi juga lewat jalur undangan. atau dengan istilah lain lewat jalur sogokan. intinya bahwa seorang bisa masuk ke perguruan tinggi jika orang tua siswa atau mahasiswa tersebut bisa bayar berapa??. itu mugkin faktor external yang menyebabkan wearnes sangat tidak disarankan oleh para orang tua untuk melanjutkan belajar di wearnes terutama karena kondisi ekonomi sekarang ini sangat sudah membaik atau lebih tepatnya ketika kondisi pandemi corona sudah berakhir. para orang tua masih belum stable ekonominya. 

ada hal yang lebih berharga dari sini, dan itu yang bisa memberikan nilai tentunya adalah para karyawan yang bekerja di sini. aku tidak tahu karena setiap orang tentu saja mempunyai sebuah motivasi tersendiri dalam bekerja di sebuah lembaga pendidikan . demikian juga dengan saya . yang terus mencari sebuah peluang dan dapat membantu wearnes agar dapat berkembang. karena pasar yang sekarang diperebutkan untuk mahasiswa adalah sangat sulit, karena banyak s1 di bidang informatika yang sudah membuka jurusan ini. dan untuk mengajar di software yang terbaru kita sangat kekuranga akan sdm yang mau terus belajar dan meresearch hal-hal baru untuk diajarkan kepada mahasiswa. karena client kita ini sekarang adalah hanya anak sma saja dan juga orang-orang yang tidak mempunyai uang untuk melanjtukan pendidikan tingginya di s1 sebuah perguruan tinggi 

tahun 2004-2005 teringat dulu selalu mendoakan wearnes para pemilik wearnes sungguh sangat keras dalam memperlakukan para pegawainya , saya sampai -sampai bertengkar dengan temanku. aku masih ingat namanya pak kholil, kenapa orang yang sombong itu sangat bisa memberikan sebuah pelajaran bagiku mungkin ini adalah sebuah cerita atau aksesku terhadap ilmu pengetahuan saat itu dibatasi sehingga aku di bilang tertinggal

mungkin selama ini aku salah dalam berteman dan mengganggap temanku adalah orang yang baik dan mau membantu aku ketika aku ada kesusahan dan kesulitan . dalam memenuhi kebutuhan ekonomiku. akhirnya aku mempelajari apapun untuk dapat mencari sebuah pekerjaan sampingan yang bisa aku lakukan saat ini mungkin yang bisa aku lakukan adalah menjual software pembelajaran untuk anak. walaupun kadang mas heru menemukan aku. sedang mempelajari sesuatu yang baru, tetapi tidak apa-apa itu yang bisa saya kerjakan dan . dan kadang-kadang aku terpenjara karena harus asisteni dan mereka sepertinya yang saya assiteni kadang protes, apakah dosennya tidak pernah mengajari untuk berpikir kritis

tetap berdoa agar wearnes terus berubah, dan wearnes akan semakin banyak mahasiswanya, saya hanya punya impian bahwa wearnes akan bisa mendapatkan mahasiswa yang banyak, dengan menambahkan cakupan dari client seperti game developer

cara pandangku adalah wearnes adalah sebuah lembaga pendidikan.