Perut dan dada masih sering kaku. semoga bisa bertahan 30 tahun lagi.

 kemarin makan banyak, apakah ini hanya kaku saja karena saya menggunakan tongkat atau kaku karena kecemasan yang sering aku rasakan. setiap kali ada rasa sakit entah itu di dada atau diperut saya selalu menerjemahkan sebagai sebuah gejala saya untuk dapat berakhir di dunia ini. ini kah yang disebut sebagai overthinking , karena aku sering kali membandingkan keadaanku sekarang dengan keadaan saya dulu, yang enak baik di perut dan di dada. dan harusnya saya bersyukur karena masih diberikan oleh Allah kenikmatan yang lain yaitu mata dan pendengaran.

aku bisa melihat dunia ini dengan adanya mata di saya dan sekarang masih berfungsi dengan baik dan ada pendengaran yang masih juga berfungsi dengan baik. karena dengan melihat saya bisa mensyukuri pemberian Allah berupa pemandangan-pemandangan yang indah di sekitarku dan juga hal-hal yang indah walaupun sepele yaitu keadaan sekitarku.

sering kali aku berangkat dari rumah dan kadang dipagi hari terasa sakit, terutama kalau mandi apakah ini karena pengaruh tongkat atau karena pengaruh kecemasan. jika di pikir kecemasanku karena saya tidak sembuh-sembuh dari sensasi ini. mulai dari dada kiri sakit dan saya mengganggapnya sebagai satu gejala penyakit jantung , dan kadang-kadang juga saya merasa di dadaku kaku. 

aku sering kali mencari informasi-informasi tentang asam lambung. walaupun kadang-kadang saya menangis sendiri karena sensasi ini tidak hilang, dan aku bingung kepada siapa saya harus curhat tentang sensasi ini. kemarin saya sampai tidak bisa mengeluarkan emosiku. ketika perutku sakit dan ternyata adi dan ibunya guyon. aku mengalah dan tidak menegur mereka karena mereka sangat bahagia. 

untuk hari ini di sekitar dada atau bagian ulu hati sangat sakit atau kaku dan di leherku seperti susah menelan, dan perut bagian kanan seperti ada ganjelannya. apakah saya salah makan atau kemarin malam saya salah tidur, harus aku lupakan dan tidak aku pikirkan untuk masalah ini. 

dan sering kali dada terasa sakit, dan kaku. terus aku punya solusi yaitu memijatnya didadaku. kemungkinan karena capek. atau caraku salah dalam refleksi untuk aku lakukan ketika selesai menggunakan tongkat. karena sekarang ini saya sering menggunakan tongkat untuk beraktifitas di kesehariaanku. 

aku sering kali menyembunyikan persoalanku, dan apa yang dilakukan oleh temanku di kmp dulu sungguh menyakitkan. seperti apa yang dikatakan oleh saudarah faiz dan dia anggap bahwa saya tidak bisa apa-apa, akan bahasa pemrogaman tersebut. mungkin aku akan menyimpannya sebagai dendam yang baik dan akan banyak melakukan research tentang bahasa pemrgoraman dan kemudian akan mendirikan sebuah kelas online agar nanti banyak anak-anak muda yang bisa menjadikan pemrograman sebagai sidejob mereka. mungkin tantangannya adalah bagaimana mengajarkan mereka dengan cara yang baik. agar apa yang mereka persepsikan selama ini tentang bahasa pemrograman bisa dihilangkan dalam benak mereka. dan itu itu aku harus sering research untuk belajar bahasa-bahasa pemrograman yang baru