ngobrol bareng sama pak nur, satpam yang kadang-kadang diperlukan tidak adil

 mencari penghidupan bagi keluarga adalah sebuah jihad yang tidak bisa diganggu gugat, dan keluarga adalah yang pertama, dan saya berharap tidak ada lagi perlakuan yang tidak adil yang dilakukan oleh lembaga ini. kepada karyawannya seperti saya. walaupun itu hak saya untuk dapat bekerja disini, 

karena sesuai dengan peraturan pemerintah . setiap lembaga harus memperkerjakan orang difabel agar kehidupan mereka dapat layak. dan tidak meminta-minta di jalan.

sering kali aku melihat di depan uin seorang nenek dan kakek yang sudah renta dan dia minta-minta dan berharap cucu -cucunya untuk dapat berbagi rejeki dan sering kali aku ingin berhenti untuk sekedar memberi uang kepada mereka sebesar 1000 ribu. walaupun tidak cukup untuk makan mereka dalam sehari. dan juga saya melihat orang-orang yang berpakaian badut untuk sekedar mencari makan. 

dan juga banyak anak pang dan sering kali mereka harus mengamen di jalan agar mereka dapat makan. sering kali hati ini berontak dan ingin memberikan sesuatu kepada mereka agar mereka dapat mempunyai penghasilan. tetapi apa daya sama Allah belum diberi keluluasan rejeki untuk berbagi dan kehidupan keluarga masih dalam taraf menuju stabil, dan keluargaku sekarang lumayan stabel karena ada penghasilan di wearnes sebesar 2750.000, dan ini sudah cukup untuk memberikan uang belanja kepada istriku.

sering kali ketika aku lewat di depan post jaga disuatu kampus , mereka sering kali menggunjingkan salah satu rekannya, bahwa dia suka makan dan suka ngantuk. namanya adalah cahaya orangnya baik dan kadang sering kali di hancurkan oleh teman-temannya dan aku juga heran kenapa ini terjadi, harusnya kita bekerja sama satu sama lain , karena masing-masing dari kita adalah seorang bapak rumah tangga yang di dalamnya ada amanah yang harus diberikan kehidupan yang lebih baik.

wa dan aku sering kali memberikan semangat kepadanya walaupun saya sendiri . kadang masih berjibaku dengan kecemasanku . yang ketika kumat rasanya mau mati dan juga aku membayangkan bahwa aku terkena sebuah penyakit dan tiba-tiba meninggal dan akhirnya aku harus meninggalkan adi yang masih butuh kasih sayang, 

dada dan juga perut kadang terasa tidak enak, bermacam terapi sudah saya lakukan mulai dari terapi hypno terapi, dan juga terapi ke masjid dan Alhamdullilah perkembangannya sekarang baik, dan aku harus ikhlas jika suatu saat harus meninggalkan dunia ini. karena aku mengalami ketakutan dan ketakutan ini kadang mempengaruhi kehidupanku. 

aku pura-pura sehat dan aku sering kali harus membaca syahdat agar suatu saat jika sesuatu ini terjadi aku siap, dan sering kali dalam doaku aku meminta kepada Allah agar nanti anak-anakku di berikan ayah pengganti yang lebih baik kepadaku. itu ketika aku mengalami kecemasan yang berlebihan.

aku terus berusaha untuk menghadapi hidup ini dengan normal seperti pergi bekerja, ke masjdi dan kadang-kadang sholat berjamaah , aku sering kali menggunakan tongkatku dan karena terlalu instanse dada dan juga tanganku terasa sakit, dan karena sakit kadang asam lambung begitu keluar dan di mulut ini seperti banyak dahaknya