kehidupan ini sudah aku masuki dalam era revolusi bumi dalam mengelilingi matahari yang lamanya sudah 42 tahun. ada beberapa hal yang nampaknya sangat mengusik hatiku ketika aku sendiri dan ketika penyakit ini sudah ada di tahun 2021,
kecemasan dan ketakutan akan tiga orang yang aku cintai menjadi amanah yang sangat berat, terlebih lagi adalah s2 yang aku selesaikan ternyata belum bisa aku implementasikan dalam dunai bisnisku. ibu dan ayah sudah meninggal dan mereka meninggalkan warisan untuk ku yaitu dua tempat sawah dan akhirnya aku diberikan kepercayaan oleh suadarah-saudarahku untuk mengelolahnya .
walaupun aku tidak punya pengalaman untuk bisa mencari orang utnuk dapat aku minta bantuannya untuk mengurus sawahku. tetapi aku punya saudarah yang dapat aku mintai bantuan untuk dapat menanami sawah tersebut dengan tanaman yang lebih produktif dan karena aku belum bisa maka aku akan percaya pada setiap saran yang diberikan oleh mas turi. dan akhirnya kami sepakat bahwa sawah tersebut akan di kerjakan oleh mas turi tetapi masih belum jelas untuk skema bagi hasilnya , apakah setelah di potong dengan biaya produksi.
mencoba hal lain tentu akan menjadi tantangan tersendiri dari hidupku kali ini, di lembar ke 42 dalam hidupku. ada permulaan yang sungguh membuatku semakin tabah. walaupun kadang dalam pikiran aku sering kali membandingkan tubuh ini dengan tubuh yang dikaruniakan ALlah kepada orang lain. karena tidak bisa aku tiru untuk gerakan dari tubuh yang sempurna dibandingkan dengan diriku yang kadang untuk berjalan saja harus menggunakan bantuan dari tongkatku ini.
kesalahankah yang aku lakukan, karena dalam hidup ini aku tidak punya target selain mengoptimalkan apa yang didadapanku dan aku terus berusaha untuk mencari -cari projek yang lain yang bisa aku kerjakan sembari aku tetap bekerja di wearnes dan aku bisa mencukupi kebutuhan dari anak-anak dan keluargaku. kesalahan itu untuk diambil pelajaran dan tidak mungkin aku kembali lagi karena ini akan membuat beban pikiranku akan semakin susah.
semakin aku menuntut untuk mempunyai tubuh yang sempurna seperti orang lain punyai. kadang akan membuatku sangat tertekan dan rasa bersyukurku akan semakin berkurang dan sering kali aku tidak bisa focus dengan apa yang bisa aku lakukan karena itu aku saat ini mempunyai sebagai agenda di balik sakitku dan cemas yang kadang-kadang menyerangku, dan akhirnya tidak bisa membuatku tidur dengan tenang.
kemarin ada sebuah penemuan ternyata ketika aku mencoba untuk berjalan dan membantu lesha anakku yang ingin beli dadas atau jajan aku merasakan dadaku semakin baik dan sering kali aku tidak bisa mencatat kejadian ini dengan baik.
dalam hidupku aku harus tetap produktif walaupun mungkin akan disebut sebagai yang terlambat diantara teman-temanku yang sudah berhasil membangun bisnisnya yang penting aku tetap berusaha utnuk menjadi orang baik, dan sering kali mendengarkan audio terapi dan mencari nilai baru dari sesuatu yang kadang tidak nampak dan kadang ini aku berhasil masuk ke level lain dari kehidupanku
tidak hanya barus berhasil untuk memberikan kehidupan yang lebih baik kepada anak dan keluargaku tetapi aku harus tetap berjuang untuk berprinsip santai dan juga hustle.
tulisan ini kadang tidak sama dengan judul, tetapi aku hanya ingin melakukan sebuah terapi menulis untuk paling tidak berusaha untuk mengeluarkan emosi negatifku ketika aku tidak punya teman untuk dapat mendengarkan aku, karena kadang-kadang ketika perutku dan dadaku terasa tidak enak aku sangat merasa sensi dan ingin marah saja.
berdasarkan pengalaman ketika aku marah aku kadang cenderung untuk merusak dan sering kali aku bisa membuat orang-orang disekitarku akan ada dalam bahaya. untuk itu ketika aku bisa meluangkan atau menuangkan segala macam uneg-uneg pada sebuah tulisan . terasa beban ini sangat lega dan akhirnya atas pertolongan ALlah aku bisa masuk lagi ke wearnes dan aku mengucapkan terima kasih kepada temanku yang telah memberikan rekomendasi pada ku untuk dapat berkontribusi lagi pada lembaga yang telah membiayai hdiupku dan aku sangat mencintai untuk bekerja diwearnes.
0 komentar:
Posting Komentar