tak terasa kami sudah berteman hampir 12 tahun dengan mas dedik anak kepanjen, kehidupan dia sudah berangsur baik dan jika di lihat memang kehidupan dia lebih baik dari aku, ada beberapa alasan kenapa saya menulis di sini bahwa dia lebih baik dari saya. ada beberapa hal seperti karena dia mempunyai rumah sendiri dan juga mobil serta istri yang sudah menjadi pns,
aku sangat bersyukur ternyata persahabatan kami masih terjalin sampai saat ini. walaupun karena kesibukan kami masing-masing banyak sahabata yang pergi dan tidak lagi bisa bersama, karena faktor pekerjaan dan juga ada bisnis yang lain. saya tetap saja mengikuti perkembangan dari mereka. karena saya sangat menghargai persahabatan yang telah kami bangun sejak dulu. masa-masa ketika kami tidak enak dan sering kali kami harus berbagi rejeki dengan mas dedik, sering kali saya mengajarkan bahwa kita harus berbagi rejeki agar rejeki kita menjadi lancar.
dengan menggunakan mobil mas dedik ke tempatku bekerja di wearnes , karena tidak boleh parkir di depan watung bogor1 akhirnya dia memarkirkan sementara mobilnya di depan area parkir wearnes yang ada di sebelah utara, dengan menggunakan seragam seorang guru. membuka pintu mobil tersebut dan dari warnanya dia suka warna putih dan tentu ini membuatku bangga karena teman yang dulu sering kali bersama saya sekarang sudah sukses.
dan sering kali kami membahas krisis yang sering kami alami, dan ini sangat menyentuh perasaanku. bahwa kehidupan itu sangat sawang-sinawang , dan akhirnya kami harus berbuat baik kepada siapapun karena tidak tahu pasti siapa yang akan menolong kami ketika kami sangat sulit..
setiap organisasi pasti ada seperti itu, kadang kultur indonesia tidak menghargai orang lain dan cenderung untuk memanfaatkan satu sama lain. adakah hal ini merupakan sebuah kecurangan. seperti harusnya ketika kita menolong orang lain untuk diperkerjakan harus mengkaver kebutuhan orang tersebut sehari-hari agar dia bisa focus untuk mengerjakan setiap project yang telah diberikan. dan bukannya hanya mengambil sebuah keikhlasan saja.
temanku tersebut ternyata kuliah untuk pendidikan sd, dan mungkin ini merupakan sebuah cara untuk mencari ketenangan dan bisa mengajarkan ilmu yang telah diberikan kepada anak-anak kecil yang tentu saja mereka masih mendapatkan masa depan dan ketika aku berangkat ke tempat kerjaku di wearnes masih banyak orang-orang yang tidak beruntung.
di posisi depannya uin malang di dekat pintu gerbang yang dekat sigura-gura saya masih melihat seorang kakek dan nenek rebahan di sana dan menggunakan tikar apa adanya . seandainya saya punya banyak uang dan memegang keuangan dinsa sosial tersebut. aku akan merawatnya. selain itu di dekat warung di uin ada seorang anak dan ibunya dan mereka menunggu orang yang belas kasihan . dan memberikan mereka sejumlah uang kecil.
kembali ke temanku yang mengajakku ngobrol kemarin, kami kadang-kadang misuh-misuh bersama hanya untuk melegakan perasaan kami , dan perasaan itu pun akhirnya pelan-pelan bisa kami sembuhkan dan semoga saja suatu saat akan ada waktu untuk saya bisa mengunjungi rumahnya dan akhirnya kami bisa membangun sebuah relasi yang bagus dengan dia , agar nantinya relasi ini dapat aku gunakan untuk membangun usaha-usaha kami selanjutnya..
pukul 14.00 di kantin bogor 1 sudah ditunjukkan oleh sebuah jam dinding , dan akhirnya karena posisiku hanya asdos saya harus kembali ke ruanganku lagi, yaitu lab b. selamat dan akhirnya kita paham bahwa kita harus melepaskan sebuah impian yang kadang tidak dapat digapai dan karena kita masih terikat dengan orang sehingga harus ikhlas untuk memulai dari awal.