Pages

Kamis, 31 Maret 2016

Ayah, dan anakku nangis

aku sekarang baru tahu, sifat dari istriku. ketika adi anak kami menangis karena tidak sengaja mengombol . istriku langsung marah. layangan bantal tepat mengenai kepalanya. tetapi itu tidak cukup , istriku kemudian mengangkat anakku kekamar mandi untuk dihukum dengan cara dimandikan . dengan paksa dan juga menggunakan air dingin.

adi hanya bilang "aduh , aduh, ayah-ayah dan ayah" , rasanya hati ini merasa diiris - iris, tetapi saat istri ku marah aku tidak boleh membela anakku di depanku. kejadian ini hampir terjadi lagi, kemarin ketika sudah selesai bermain - main dengan temannya yang namanya risky anakku juga nangis!!!

kadang aku juga merasa, perlakukan ibunya keterlaluan. dan nangis itu merupakan sebuah kewajaran tetapi kadang istriku menyikapinya sebagai sesuatu yang berlebih lebihan. kadang aku harus sabar dan ketika tidak lagi tahan dengan apa yang hendak dilakukan oleh istriku. kasih sayang orang tua yang ada padaku. secara reflek melindungi anakku yang hendak di cubit oleh istriku.

kemarin hari sangat melelahkan bagiku setelah aku liburan ke copokan untuk selain menjenguk ayah dan ibuku , saya juga menghadiri pernikahan keponakanku yaitu reni. istriku antusias sekali untuk naik kereta api tetapi ketika naik kereta api itu tidak enak. tanpa babibu istriku langsung saja melampiaskan ketidak enakannya atas naik kereta api. aku baru tahu bahwa dia melampiaskan kemarahannya itu karena dia diajari oleh ibu angkat kami yaitu bu umi.

bahwa kemarahan harus diledakkan tanpa mempedulikan bagaimana perasaan dari seorang suami, mungkin ini yang sering kali menyulut emosi dari istriku. dan rasanya anakku akan tidak dekat lagi dengan ibunya setelah dimarahi tetapi ternyata . dalam pelukannya dia bilang aku 'cayang ibu'. tanpa ku sadari seorang ibu walaupun sering marah apapun masih tetap dicari anaknya.. dan dipeluknya ibu tersebut dan dia bilang acu caya ibu, ayah ndak !!!

0 komentar:

Posting Komentar