Pages

Sabtu, 25 November 2017

Bahagia itu sederhana sekali. !!!!

waktu ditanya mau jadi apa. ketika perkuliahan 7 kebiasaan baik. saya selalu memberikan sebuah jawaban yang mustahil bisa saya buktikan nanti suatu saat kebenarnya. mungkin akan jadi bahan untuk olokan orang bahwa seorang yang bernama mudi tidak dapat mewujudkan keinginannya. sederhana sakali alasannya yaitu karena tidak punya modal untuk mendukung apa yang yang sebanrnya ingin di dapatkan.

kadang aku berpikir apakah aku akan bisa menjadi. seorang ayah harus menyediakan banyak sekali kebutuhan keluarga. agar secara finasial dapat di gunakan untuk membuat ayah dan ibu itu bahagia dengan pilihan yang aku berikan kepada anak-anakku

 melihat anak-anak berlari. dan juga bercanda dengan teman-temannya. ketika aku selasai mengerjakan tugas dari quba pestren. walaupun kadang untuk berjalan dan berlari harus aku pedam perasaan itu. karena aku sering kali mengalami rasa ngilu jika aku terus berjalan tanpa menggunakan tongkat. mungkin diusia 40 tahun aku sudah dapat berjalan seperti biasanya mendengar anakku dapat berjalan dan istriku dapat memberikan rasa cintannya kepadaku ini saya rasa sudah cukup

kemduian setelah itu . aku harus menentukan aktifitas yang harus aku lakukan tiap harinya. agar apa yang menjadi tanggungan saya dapat segera saya selesaikan hari itu. mungkin mau tak mau aku harus meninggalkan tejahusada. yang selama ini meyuplai saya. dan terus terang karena kondisi fisikku yang tidak lagi kuat berjalan

akhirnya aku pun harus mencari alternatif lain. untuk dapat terus berusaha mencari penghidupan yang bagus untuk anak dan istriku. akankah aku kuat??. ayahku saja kuat dalam menghadapi kehidupan ini. diusianya yang menjelang senja. ayahku menjadi sosok yang terus aku hormati peranannya dalam memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anakknya. karena itu banyak sekali sifat-sifat dari ayah yang dapat aku pelajari termasuk semangat dia untuk tetap membuatku aman walaupun itu di sebuah sekolah nasrani. aku harus tetap bertahan dengan kondisi ini.

bisa saja saya protest kepada Allah bahwa aku tidak dititipkan berupa tubuh yang sehat dan bisa kemana-mana. tatapi itu percuma aku lakukan jika aku bandingkan dengan orang lain . masih banyak orang yang kondisinya lebih buruk dari saya. mereka dapat berprestasi dalam kehidupan ini. dan memberikan kontribuis yang baik untuk peradaban dan juga penciptaan sdm ini.

itulah kenapa ketika aku dipilih sebagai dosen aku sangat bangga sekali karena disini aku bisa memberikan konstribusiku dalam memberikan mereka sdm atau kapasitas yang baik dari mereka untuk dapat berani bersaing dalam dunai pekerjaan saat ini yang merupak persaingan yang sangat ketat sekali. tidak ada kata lain ketika kita harus terus berusaha memberikan yang terbaik kepada profesi kita dan mencintai profesi kita dan melakukannya penuh dengan cinta.

harus banyak membaca dan menciptkan sebua peluang baru dari apa yang aku baca. setidaknya aku tahu apa yang sekrang menjadi trend dan bagaimana diwearnes ini hanya sebagai sebuah pintu untuk membuka rejeki - rejeki yang lain. mungkin aku harus focus untuk mencari sebuah aplikasi yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk menjual produk-produk yang baru.


Senin, 20 November 2017

pembuat jadwal bukanlah seorang yang cocok jadi pimpinan, begitu juga dengan pak kepala dosen

kita masih bisa berbuat lebih baik lagi
dengan keluarnya mas lutife dan  juga mas musa. sungguh akhirnya aku dapat juga kelas yang nonkomputer. dan aku harus mengajar. sepertinya pak aris begitu muda. memberikan jadwal kepadaku. sepertinya memang disengaja. itulah prasangkaku. aku terus saja berusaha untuk membela ketidak biasaanku yang tidak aku sengaja.

sepertinya aku menikmati sekali ini. dan pasti ini bisa aku lakukan dengan membuat kesepakatan dengan kelas yang saya ajar. agar nantinya aku dapat memberikan yang terbaik kepada mereka. tidak bisa aku. meminta Allah sekaligus untuk menyebuhkan aku. apakah yang harus aku lakukan jika masalahnya seperti ini. mungkin dengan menggunakan tongkat yang haru saku bawa kesana dan kemari.

tentu saja secara organisasi aku harus terus menuruti apa yang dijadwalkan walaupun itu sangat susah untuk saya ikut. disamping aku yang sekarang sudah menua. dan tentu saja aku harus terus mencari cara agar nantinya kakiku dapat berjalan dengan normal kembali. walaupun sulit aku harus terus mencari cara agar nanti kakiku bisa berjalan dengan baik lagi.

tongkat sebagai alat bantu untuk tetap berjalan seperti biasa. walaupun aku sering kali tidak bisa berbuat banyak jika aku harus mengajar di kelas pada lantai 3. waktu itu kelasnya pak nanang aku tidak bisa cepat untuk sampai kesana. dan akhirnya aku terus mencari cara untukdapat naik. aku tidak tahu aku sakit apa ini apakah salah satu kelemahanku dan aku tidak mencari jalan untuk dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.

memang aku jujur. dan setiap apa yang aku dapatkan aku berikan kepada istriku. dan istriku terus saja memberikan pengawasan yang ketat akan keuanganku. sehingga sebenarnya aku harus membeli obat atau hd untuk dapat berjalan tetapi saya berikan kepada istriku. karena uang bisnsi yang dapat dari proyek-proyek yang aku kerjakan aku berikan kepadanya.

bagaimana caranya agar aku bisa sembuh dari penyakit ini. rasanya sangat tersiksa karena aku tidak bisa sholat dan aku tidak bisa menghadapi kewajibanku kepada Allah swt , padahal rejeki yang Allah berikan kepadaku sangat banyak. yaitu aku bekerja di wearnes sebagai ladang amalku dan aku dapat belajar sekaligus dapat bekerja mencerdaskan kehidupan bangsa