Pages

Selasa, 23 Mei 2017

aku harus bawa tongkat dalam tasku. sebuah episode yang kadang bikin aku menangis

aku berpikir bahwa harus dicari suatu jenis usaha baru untuk aku dapat belajar dengan mudah, untuk mencari uang yang nantinya dapat cukup aku pakai untuk membahagiakan keluargaku. aku sering kali menangis ketika penyakit ini ternyata tidak sembuh-sembuh. aku terjadi dan aku rasa setelah terjadi aku tidak dapat membayangkan dengan apa aku bisa memberikan keluargaku , anakku makan. memang aku bisa meminta bantuan kepada kakaku dan juga adik-adikku dengan alasan aku tidak bisa bekerja lagi karena aku tidak dapat melayani dan semua pekerjaan harus berpindah dari satu tempat ketempa lain

saat ini aku terus mencoba beraneka ragam software terbaru sehingga aku bisa bersaing dengan pak nanang yang merupakan sumber inspirasi dari wearnes ini . dengan program-program barunya.  aku hanya membayangkan diusiaku yang tidak mudah aku punya kemampuan untuk senantiasa belajar untuk buat program-program baru . dan mengejar ilmu - ilmu baru dalam dunia pemorgraman yang terbaru sehingga nantinya aku bisa menciptakan sendiri bahasa pemrograman sendiri sehingga ini merupakan tantangan bagiku.

sering kali aku bermimpi atau tepatnya adalah mengambil sebuah pilihan bahwa coding adalah duniaku. karena aku bisa memberikan perintah kepada sebuah editor sehingga nantinya akan terjadi tampilan seperti apa yang aku inginkan

sekarang ini di wearnes. untuk internetnya bisa dikatakan cepat sehingga kita dapat belajar apa saja yang kita inginkan . sehingga nanti kita bisa punya banyak pengalaman untuk belajar. apapun dan tanpa dibatasi oleh waktu dan juga kurikulum. apapun itu harus kita pelajar asalkan bukan ilmu santet. aku harus terus belajar dan belajar terutama bahasa pemrograman yang baru

aku tahu untuk berjalan jauh . aku tidak bisa melakukannya jika aku tanpa menggunakan tongkat. aku mengakalinya denngan meletakkan tongkatku itu kedalam tasku. dan ketika sampai di kampus aku meninggalkan tongkatku tersebut di pos satpam. itulah yang kadang harus aku pikirkan bahwa aku harus tidak punya pilihan lain untuk dapat meninggalkan wearnes kecuali aku terus mengembangkan karierku di wearnes ini. dengan kondisi seperti ini aku terus berjuang untuk menyelesaikan s2ku walaupun aku tidak di matakuliah atau jenjang matakuliah yang aku inginkan.

tetapi dengan menggunakan tongkat . aku akan dianggap orang yang difabel dan ini cenderung membuatku nyaman dalam berjalan . ini mungkin sebuah tranformasi dari caraku berjalan dan sambil menunggu kematianku . mungkin secara pelan-pelan kemampuan fisikku akan berkurang. dan insya ALlah aku akan menerimanya kalau memang ini merupakan takdir Allah saya tidak menyesal. walaupun nanti dengan sebuah perjuangan yang sangat keras aku akan mendapatkan sertifikat dosen akan akan menjalaninya karena itu merupakan tanggaku untuk menjadi seorang professor . karena ketika nanti aku mati aku akan dikenal dengan sebuah peninggalanku dalam dunia pendidikan

dan pahala dari setiap mahasiswa yang aku ajar semoga membuat nanti cahaya dikuburanku dapat terang benderang. yang penting aku harus tetap berusaha agar nantinya tidak harus membawa tas yang dalamnya ada isinya tongkat yang aku lipat. karena aku sudah sembuh ok. semoga ALlah senantiasa memberiku kekuatan untuk senantiasa mencari cara dalam mengatasi kelemahana yang aku punyai 



0 komentar:

Posting Komentar