waktu itu aku masih kelas 3, dan aku kenal guru sdku yang terung mengajariku namanya bu marsiyah dan dia yang memberikan pengertian kepada murid-murid yang lain bahwa saya ini adalah orang yang cacat dan harus dibantu, dan aku tahu dari sini sebuah makna kehidupan bahwa orang cacat pasti akan dibantu oleh orang lain dan dipriortiskan dan akhirnya aku bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
aku juga ingat waktu itu hujan petir di rumah dan kami menyalahkan tv dan akhirnya dengan kayu tembakau yang kering ibuku memuculku dan akhirnya aku hanya menangis. dan akhirnya aku mencari pelarian dan memang sejak kecil saya sering di marahi oleh ibuku. tetapi banyak sekali saat itu bahwa ketika ada acara masak-masak untuk hari raya yang membantu adalah saya. entah itu ibu menyuruh saya untuk mengukur kelapa atau untuk mengiris-ngiris bawang sehingga nanti tinggal masak. saja.
kalau ini ku catat memang dalam kehidupan seperti itu, kita ini seperti ada di tengah-tengah sekarang saya ada di atas yiatu sebagai seorang ayah dan tidak punya ayah dan ibu. tentu saja cara berpikir kita harus dirubah. sekarang ini aku masih menghandalkan bantuan dari kakak dan adik-adikku untuk mennyupport kehidupanku . mbak ku windari memberikan uang selama satu bulan 500 ribu, bagus 500 ribu dan juga bambang 500 ribu. aku baik dengan mereka sehingga walaupun aku terpuruk mereka memberikan aku support saja.
tetapi sering kali di wajah ini terasa ada spring dan terutama di bawah perut juga terasa dingin, dan dada sesak. aku memang tidak khawatir dan berdasarkan informasi dari dokter yang merawatku aku hanya kena asam lambung dan asam lambung ini karena aku stress, apakah stressku ini wajar dan apakah stress ini karena aku tidak menjalankan syariat agamaku dengan sempurna. tidak seperti dulu ketika saya ada di pks dan walaupun kadang saya tidak setuju dengan pandangan politik dari pks saya masih ada waktu untuk forum curhat sehingga apa yang aku takutkan akan kejadian tidak akan terjadi lagi
mungkin hari ini adalah hari dimana cuaca dimalang tidak menentu, tanggal 24 januari sampai dengan tanggal 25 januari tahun 2022 kemarin tidak hujan alias cauca sangat cerah dan saya bersemangat sekali untuk menjalani kehidupan dengan menyelesaikan tugas-tugas yang harus saya selesaikan entah dari kmp ataupun dari wahyu brother, ini sangat penting sekali karena selain dari wearnes saya tidak punya penghasilan lagi. kecuali saya di suruh mengajar di wearnes lagi dan full,
saya takut dengan spring-spring di wajah dan kadang-kadang saya selalu berpikir bahwa hari itu saya akan meninggal, dan saya berdoa untuk anak-anak saya yang saat ini masih kecil-kecil agar nanti ketemu dengan calon bapak yang lebih baik dari saya dan dia bisa mengajaknya berbelanja dan naik motor, aku sendiri sepertinya sudah berputus asa dengan apa yang saya dapatkan ini, tetapi ketika saya mengikuti pengajian di nurul huda terutama di hari jumat rasa putus asa itu berkurang dan akhirnya dalam beberapa hari ini saya menyadari dalam sebuah jiwa ada 3 bagian yang sangat berperan penting yaitu hati, akal dan nafsu dan akal ini yang sering mendamaikan antara hati dan nafsu. kalau nafsu yang menang kita akan menjadi sosok yang berputus asa. dari rahmat ALlah dan ini sangat di larang
dan ketika rasa spring itu datang di wajah saya hanya bisa mengambil air hangat dan kemudian air angat tersebut saya campur dengan gula kemudian saya minum, dan alhamdullilah kemarin istri dan anak-anakku mau tidur jam 21.00, walaupun saya pada akhirnya harus tidur jam 1.30, aku mengalami susah tidur karena dada dan perut tiba-tiba sakit dan saya kepikiran macam-macam, untuk itu kadang aku bepikir dan kepikiran untuk meminum obat yang dapat membuat saya tidur dengan nyenyak karena ada rasa tidak nyaman ketika saya ada asam lambung yang naik.
0 komentar:
Posting Komentar