Pages

Selasa, 25 Januari 2022

satu sapi dan satu anak sapi yang di jual ayah.. untuk hidup kami selama 6 bulan


tahun 1996 kami hancur, ibu dan ayah bertengkar karena panenan jeruk yang kami idam-idamkan gagal mungkin karena disana lahan untuk jeruk tidak cocok sehingga jeruk kami tidak bisa dipanen, kami tidak punya uang waktu itu dan saya menangis karena saya waktu itu ada peluang untuk sukses dan karena saya pintar akhirnya ada keluarga tentara yang mau mengangkat aku jadi anak , aku sangat bangga waktu itu.

aku pulang seperti seorang yang baru menang perang dan bebas dari asrama yang mempunya keyakinan yang berbeda tetapi mau tidak mau harus diakui mereka dulu lah yang membuatku mempunya kehidupan yang lebih baik atau tepatnya adalah harapan yang baik. aku akhirnya di antarkan ayahku ke sebuah asrama yang namanya adalah Bahkti Luhur , dan dari sana yang terkesan dari saya adalah sebuah pelayanan terhadap anak-anak yang cacat atau yang mempunyai kekhususan seperti saya ini, waktu itu aku bangga sekali dan ibu dan ayah juga sangat bangga. tetapi ternyata didikan yang diberikan oleh Bahkti Luhur kala mutunya dengan orang yang ada diluar.

disitulah saya harus belajar bahwa dari smp saya dihormati sebagai orang yang nomer satu tetapi di sma santa maria saya menjadi orang bodoh dan tidak tahu apa-apa, akhirnya saya sadar bahwa saya adalah sosok yang sangat sombong dalam menghadapi hidup ini , dan saya harus bangkit waktu itu dengan air mata, dan juga harus ejekan dari orang-orang yang ada didesaku aku di campakkan dan akhirnya saya mengalami stress dan dalam waktu 6 bulan aku tidak berani keluar rumah dan saya akhirnya menjadi sosok yang putih dan akhir untuk mengisi kesibukan saya akhirnya adalah dengan mengecat rumah sambil menunggu teman-temanku pulang dari sekolah.

aku ingat waktu itu ada gamping sisa dari rumah dan akhirnya saya bisa menghabiskan waktuku untuk mengecat rumah dan akhirnya dari dapur dan juga dari depan rumah tersebut bisa saya cat, aku menggunakan meja dan kursi waktu itu dan aku lihat nenekku tersenyum padaku dan dia sering kali memberikan aku uang dan dia sangat sayang kepadaku, dan bagaimanapun juga aku adalah sosok yang lain daripada yang lain dimana saya memang harus sadar kurang efektif dan posisi saya dapat digantikan oleh orang lain tidak selamanya  tahan dengan ketidak mampuanku. 

kehidupan kami pun berjalan seperti biasanya dan sayangnya saya ada pertengkaran dengan kakak saya karena dia inginkan saya untuk sekolah dan ini yang memicu ibu kami meninggal karena di banyak pikiran ketika satu hari dia meninggal dia menyelimuti saya dan dia bilang tidak kah engkau merasakan kedinginan aku tiba-tiba bangun dan menangis waktu itu, ibuku memang telah berjuang agar aku tetap hidup dan bisa memberikan gajiku yang pertama kepada dia tetapi apa yang mau dikata ALlah berkehendak lain dan akhirya Allah mengambil ibuku pada tahun 1998. kami sangat kehilangan dan semunya salah saya. setelah ibut meninggal saya melihat pengorbanan bapak yang begitu besar dan akhirnya dia rela untuk tidak menikah dan sampai dia menduda selama 10 tahun . 

pada saat itu mbak win tidak melanjutkan pekerjaannya di panti waluyo dan akhirnya ekonomi keluarga kamipun harus murat-marit , kami berjuang dengan menjual tembakau dan saya ikut service lek bari hanya untuk sekedar bertahan hidup aku waktu itu dapat bayaran 15 ribu, dan akhirnya adi kami bagus harianto juga sering nangis karena sering kali dimarahi oleh muji,mbak win dan juga ayah. saya yang akhirnya bisa memberikan perlindungan kepada adikku tersebut dan sampai saat ini dia sangat menghormatiku, pada dialah aku bercerita bahwa akhirnya karena ada pandemi korona ini akhirnya wearnes mengambil kebijaksanaan untuk mengoffkan saya.

kembali ke masalah sapi dan anak sapi yang harus dijual ayah agar kami anaknya bisa makan , aku menangis waktu itu dan aku berjanji akan membahagiakan ayahku dan waktu itu ayah hanya berpesan agar aku jadi orang yang mandiri dan juga profesional sehingga banyak dicari orang untuk diajak kerja sama akhirnya aku menemukan brosur wearnes di bak sampang dan akhirnya ku bulatkan tekadku untuk berkuliah dan diwearnes walaupun dengan perjuangan yang sangat susah dan ini mengajarkan kepadaku untuk tidak berputus asa terhadap persoalan-persoalan yang ada di sekitarku . dan juga harus menjaga sikap entah itu dipergaulan dan juga di dunia usaha. akhirnya akupun harus off dari wearnes dan akhirnya hikmah dari ini semua adalah aku dapat mengikuti jejak kakak iparku untuk mendirikan sebuah perusahaan sendiri dan nantinya dapat  aku warisankan kepada anak-anakku.

terus terang saat ini saya masih sakit dan sangat sakit dari hari kehari entah kapan akan membaik seperti dulu lagi,ketika aku mengingat ayah dan tadi malam saya mimpi ketemu ayah dia memegangi perutnya dan dia ke dukun untuk segera dapat menyembuhkan penyakitnya.. aku takut apakah sakitku sama dengan apa yang dialami oleh ayahku. 

saat ini terasa perutku panas dan juga mual, apakah aku harus berhenti dari mengajar dan mempersiapkan hal terburuk yang mungkin akan terjadi tetapi ketika aku melihat dari beberapa chanel youtube ternyata bahwa asam lambung itu tidak berbahaya dan hanya bersifat menganggu saja. sekarang ini gangguannya sangat terasa seperti dada panas dan sendi-sendi juga sakit. tetapi aku tidak bisa istirahat dan harus tetap beraktifitas untuk sekedar menyupport kehidupan dari keluargaku. yang saat ini butuh banyak uang untuk membayar cicilan dari arisan mas kiki dan juga untuk membayar sekolah anak-anakku. 

aku bingun sekali ya ALlah terutama tadi ketika tiba-tiba perutku sakit dan mau muntah. tiba -tiba aku mengambil obat anti mual sehingga aku bisa melanjutkan mengajarku tetapi kadang-kadang dada ini terasa sakit dan juga seperti ada anginnya. aku sangat takut dengan kondisi seperti ini, dan setelah tadi mengajar aku akhirnya ke toilet untuk bab dan baunya tidak enak tidak seperti biasanya mungkin ini efek dari obat yang saya minum. 








0 komentar:

Posting Komentar