Pages

Selasa, 24 Mei 2022

ibu memilih paliatif daripada kemo terapi

ibuku sedang menunggu giliran berobat
 ibu sekarang sering sakit-sakitan, dulu ketika ayah masih ada ibu punya semangat hidup karena ibu sering kali di antar ayah ketika akan periksa tetapi saat ini ibu hidup sendirian dan sering kali mengeluh kalau perutnya sakit,dan sekarang ini harus  hidup sendiri dirumah ayah. tentu saya membayangkan ibu akan bisa menemani kami lebih lama agar kami punya waktu untuk membahagiankan ibu karena berkat keteladani ibu . ayah yang menderitah penyakit kompleksi bisa bertahan selama 13 tahun.

kedua orang yang aku cintai tersebut sebenarnya sudah sakit, tetapi mereka saling membantu untuk ke rumah sakit tetapi Allah berkehendak lain ayah sakit dan masuk rumah sakit tanggal 1 agustus 2021 dan akhirnya Allah memanggil ayahku pada tanggal 10 agustus 2021, tepatnya di bulan suro atau bulan muharam sebuah perjuangan panjang dari ayahku untuk membuat anak-anaknya sukses dan sekarang ini ketika saya punya kesempatan untuk mempunyai sawah sendiri saya harus tetap belajar dan belajar untuk mencari sebuah ketrampilan baru sehingga nanti bisa saya gunakan untuk membiayai hidupku yang tentu saja tidak murah. karena ketika saya harus pergi ke mana-mana harus menggunakan alat yang harus dibeli alat tersebut, ada 3 orang terkasih yang merupakan tanggung jawabku untuk saya hidupi dan berjuang untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik

ketika aku pulang kerumah ibu nampak kurus dan sebenarnya saya khawatir karena penghasilanku dari seorang programmer belum cukup dan sering kali aku melihat beras di rumahku habis dan seperti biasanya saya sering kali pulang harus membawa beras dan ketika akan terjadi apa2 dengan ibuku . bagaimana nanti makan anak dan istriku. mungkin solusi yang tepat adalah bagaimana perusahaan ini harus tetap bersaing dan aku tidak berharap bantuan dari saudarah-saudarahku. pernah juga aku berpikir ini masalah mindset dan saya salah dalam memandang pekerjaan yang saya kerjakan saat ini. 

ibu kurus dan sering kali memegan perutnya yang sakit , rasa ini sangat membuatku tersiksa dan saya harus menyembunyikan rasa sedihku ketika memandang ibu. tetapi selama ini aku sudah merasakan dan tepatnya kami merasakan keutuhan sebagai keluarga dengan ibu selama 13 tahun.  

aku mengunjung ibu pas hari minggu kemarin dengan adi, dan ketika aku sampai di rumah ada adik iparku lena yang merawat dia dan dia mengatakan bahwa ibu sakit dan rahasia. ia harus paliatif karena kangkernya sudah sangat parah dan akhirnya kami harus merelakan ibuku dan kadang saya hanya bisa berdoa dan memohon kepada Allah agar ibuku bisa sembuh dari penyakitnya saat ini. dan aku harap ibu bisa berumur seperti ayah yaitu berumur 78 tahun agar kami bisa berbakti.

ibuku harus di rujuk kedokter penyakit dalam dan nama dokter tersebut adalah yang sering kali merawat ayah ketika sakit,namanya bu dyah tetapi saya pernah mendengar suaranya ketika lena yang waktu itu merawat ayah dirumah sakit mengirimkan rekamannya dan saya harap ibu bisa bertahan lebih lama lagi karena saya khawatir kalau ibu di kemo dia takut nyawanya tidak bisa tertolong lagi, karena badannya sudah rapuh dan dia hanya tersedia tulang dan kulit saja. ibuku walaupun tidak punya anak tetapi di sayangi oleh anak-anaknya dan sekarang ini aku harus tetap mendokan beliau agar tetap sehat dan walaifiat dan semoga segera punya cucu baru. mungkin dari bagus atau mungkin juga dari bambang adiku yang sekarang anaknya sudah 4

karena ibu sudah berumur dan kalau tidak salah umurnya hampir 55 tahun dia tidak mau untuk di kemo lagi karena sakit dan itu membuatku sangat sedih, karena kemungkin untuk sembuh di paliatif adalah sangat kecil untuk itu hanya doa saja yang bisa aku panjatkan kepada Allah Swt agar Allah mengangkat penyaktinya karena saya yakin hanya Allah saja yang bisa menyembuhkan beliau karena segala usaha sudah kami lakukan termasuk operasi dan juga kemo terapi

aku tahu setiap orang juga akan meninggal dan itu pasti karena setiap mahkluk yang bernyawa akan merasakan mati , dan itu sudah merupakan takdir alam dan sunahtullah dan seumuranku begini yang sudah hampir setangah baya kadang terjebak dalam sebuah ruang dan waktu dan cara pandang bahwa saya ini masih berumur 30 tahunan. aku hanya bisa pasrah terhadap apa yang terjadi kepada ibu, dan aku tidak perlu mengkhawatirkan terhadap sesuatu yang yang belum dapat aku kerjakan , seandainya saya punya banyak uang mungkin saya bisa menguasahakan sebuah pengobatan yang terbaik untuk ibuku. Ya Allah sembuhkanlah ibuku....





0 komentar:

Posting Komentar