Pages

Rabu, 29 April 2015

jangan pernah menyerah untuk belajar. pakai strategi yang jitu untuk update diri

hari senin marin sebenarnya saya tidak salah makan apa, tetapi aneh. perutku bermasalah. tetapi aku tidak pusing . aku takut karena aku punya riwayat yaitu sakit tipes . ketika itu aku sakit dan aku sangat terpukul karena tidak ada teman-teman ku. dan teman yang aku kasihi yaitu kartika yang menjengukku. padahal kami sangat saling mencintai dan akan menikah.

untuk itu aku hati-hati sekali dengan kondisiku saat ini. mungkin kritikan yang di berikan oleh istriku bahwa hampir 4 tahun menikah ini belum bisa menambah kekayaan kami. ini bukti bahwa secara ekonomi saya kalah dengan adik-adikku yang sudah sukses dengan apa-apa yang dia usahakan.

mungkin priortiasku dengan dunia pendidikan kadang tidak bisa membuatku .focus untuk mencari peluang -peluang baru lainnya.untuk menambah kekayaan. yang berupa uang. mungkin saat ini jualan software desktop kurang. dan harus di ganti dengan software berbasis internet. seperti php dengan frameworknya yaitu ci dan juga yii serta zend

untuk itu aku terus berusaha memberanikan diri untuk belajar framework dan alhamdullialh saat ini . aku sudah menyelesaikan untuk ci versi sederhanaku. tapi harusnya aku terus berjuang untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anakku. memberikan mereka harta yang halal semoga apa yang kudapat  , bisa juga di satukan dalam hal ini untuk itu kita harus senantiasa update kemampuan kita agar bisa menjadi orang yang lebih berguna lagi.

saat istriku menilai bahwa apa yang aku kerjakan tidak serta merta membuatku kaya. sungguh sangat menyakitkan hatiku. mungkin selama ini saya kurang optimal dalam memelihara setiap peluang yang ada. terlebih-lebih bagaimana aku menuangkan apa yang di pikir dalam tulisan ini . dapat di sertakan dalam bahan untuk mengembangkan cara berpikirku dalam menyelesaikan masalah.

karena investasiku tidak berupa barang tetapi beruap ketrampilan untuk diriku sendiri sehingga dapat aku gunakan di kemudian hari . tentu ini sungguh membuat kehidupan ekonomiku biasa-biasa saja. tetapi aku yakin terhadap apa yang aku lakukan . yang aku lakukan demi kesejahteraan keluargaku juga.

memang kadang pahit karena . ketika melihat keluarga di kiri dan kanan yang mempunyai rumah yang besar dan juga mewah dengan pekerjaan mereka. itu adalah wajar karena mereka semuanya sukses dengan bisnis makannannya. sedangkan aku seorang guru yang di swasta dimana jumlah mahasiswa tentu akan menentukan besaran gaji yang akan di naitkan tiap tahunnya.
 



0 komentar:

Posting Komentar