Pages

Senin, 23 Januari 2023

mengunjungi makam ibu, tulislah walaupun satu hari satu cerita



 sepertinya aku di takdirikan untuk menjadi penunggu rumah, maksudnya adalah mengurusi rumah dari kedua orang tuaku..


setiap hari minggu kedua dan pertama , aku dan istri sepakat untuk mengunjungi rumah kami yang ada di kecopokan. dan kemarin kami pergi dari rumah malang ke kecopakan. perjalanan yang kami tempuh sekitar 1,5 jam dengan kecepatan pada motorku hanya 40 km perjam. 

sebenarnya punya rencana setelah bersih-bersih rumah, kami akan ke lena, adik ipar kami yang tinggal di kepanjen. tetapi istri tidak menyetujuinya karena focus untuk menyelesaikan tugas yaitu membersihkan rumah.

dan juga ke makam ibu dan ayah, dua orang yang kami cintai dan sekarang sudah bersatu dalam alam mereka sekarang. tentu ini sangat membuat kami sedih tetapi jika di pikirkan masak-masak memang itu adalah sebuah siklus kehidupan yang tentu saja setiap orang akan menunggu gilirannya. dan untuk itu walaupun ibu bukanlah ibu kandung kami tetap saja kami harus menghormati beliau layaknya seorang ibu kami yang telah membantu kami untuk tumbuh dengan dewasa dan kami setelah 10 tahun di mulai dari tahun 1998 - 2008  telah tidak merasakan keluarga yang utuh.

tetapi saat 2008 dan 2023 kami merasakan sebuah keluarga untuh. dan ini merupakan doaku kepada Tuhan Yang Maha Esa. agar aku nantinya dapat menikah dengan gadis yang aku cintai dan di dampingi oleh ibu dan ayah tercinta. dan kejadian itu terjadi pada tanggal 15 juni 2011. walaupun setahun setelah pernikahan ada musibah yang aku alami, aku terjatuh dan sampai sekarang aku harus menggunakan tongkatku.

sampai di rumah kami, yang sudah seminggu tidak berpenghuni. rasanya semua halaman kotar dan di dalam juga kotor , walaupun terasa ada ibu dan ayah di sana. seperti ini rasanya di rumah ketika tidak ada orang yang dicintai di rumah. 

kadang aku juga merasakan jengkel pada istriku sendiri, dalam perjalanan ke rumah, aku ngomong ke dia gini terbayang ibu yang sering menawarkan aku makan ketika pulang, tetapi istriku menjawab "ya mesti tidak ada yang memasakkan". dia jawab saja tanpa ada rasa simpati sama sekali. sungguh memang tidak cocok untuk sekedar bercerita tentang sedihku dan rasa sakitku kepada istriku

tetapi walaupun demikian istriku sosok yang rajin hanya dalam waktu 1,5 jam setengah dia berhasil membersihkan ruang tamu, dapur , ruang tidur, dan ruang tive , dan juga kamar-kamar dengan cepat sekali. saya kebagian untuk mencari bunga untuk dipakai nyekar di makam kedua orang tua kami.

kami akhirnya berdua dan naik motor ke makam tersebut, mungkin inilah rumah masa depan kami nanti entah 35 tahun lagi kami mengunjunginya. semoga saja kami mengunjunginya ketika anak-anak kami sudah sukses karena janji ini yang sering kali saya ucapkan untuk kakek dan nenek dari adi dan lesha dan semoga adi dan lesha jadi orang yang sukses.

hampir 30 menitan kami berdoa untuk ayah dan ibu kami. akhirnya kami pulang, dan kembali ke rumah setelah bersih-bersih rumah , mengunci pintu dan juga membuang air di bak mandi dan juga kaleng . agar tidak di huni oleh jentik-jentik. dan akhirnya kami pun pergi ke suadarah kami mbak yun. untuk sekedar beristirahat disana.

mbak yun senang sekali kami datang di di sana kami di jamu dengan rujak dan minuman yang enak. 

0 komentar:

Posting Komentar